Cybernewsindonesia.id | Pemalang - Warga Desa Nyamplungsari, Kecamatan Petarukan, kembali menggelar tradisi tahunan Sedekah Laut sebagai bentuk rasa syukur atas rezeki dari laut.
Acara yang telah memasuki pelaksanaan keempat ini berlangsung khidmat dan penuh kebersamaan, bertempat di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Nyamplungsari, Sabtu (20/7/2025).
Kepala Desa Nyamplungsari, Wahid, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga, kelompok nelayan, dan panitia yang telah berperan aktif menyukseskan acara.
Ia juga menyampaikan rasa hormat dan penghargaan atas kehadiran Bupati Pemalang yang turut menyemarakkan acara tasyakuran tersebut.
“Atas nama pemerintah desa dan panitia, kami ucapkan selamat datang kepada Bapak Bupati. Ini merupakan kehormatan bagi kami masyarakat nelayan, khususnya di Nyamplungsari,” ujar Wahid.
Wahid juga mengungkapkan bahwa bangunan TPI yang telah berdiri saat ini sudah mulai dimanfaatkan oleh masyarakat, meskipun masih terdapat kekurangan sarana pendukung seperti akses jalan dan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) solar bagi nelayan.
“Kami berharap ke depan fasilitas penunjang TPI, termasuk akses keluar masuk dan kebutuhan solar, bisa diperhatikan oleh pemerintah daerah. Ini penting agar kegiatan ekonomi nelayan bisa berjalan lancar dan optimal,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Pemalang yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan apresiasi atas kekompakan masyarakat Nyamplungsari dalam melestarikan tradisi sedekah laut.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf karena baru bisa hadir di siang hari akibat padatnya agenda kegiatan.
“Alhamdulillah saya bisa hadir hari ini. Mohon maaf karena pagi tadi masih ada kegiatan di luar kota. Namun saya menyempatkan untuk datang karena acara ini sangat penting sebagai bentuk syukur dan kebersamaan masyarakat nelayan,” ucap Bupati.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati menanggapi aspirasi warga terkait akses jalan menuju TPI. Ia menyatakan akan berupaya mencarikan solusi melalui penganggaran, baik melalui pergeseran anggaran berjalan maupun dalam program tahun 2026.
“Kami pahami ini adalah daerah pertumbuhan ekonomi, apalagi ada TPI dan aktivitas perikanan yang signifikan. Insya Allah akan kami kawal agar pembangunan bisa terus ditingkatkan,” ungkapnya.
Ia juga mengapresiasi rencana pagelaran wayang kulit yang akan dilaksanakan pada malam harinya sebagai bagian dari rangkaian acara. Menurutnya, pagelaran tersebut menjadi bentuk pelestarian budaya sekaligus sarana memperkuat nilai-nilai kebersamaan.
“Semoga sedekah laut ini membawa keberkahan, keamanan bagi nelayan dalam melaut, serta mempererat ikatan budaya dan spiritual masyarakat pesisir,” pungkasnya.
Acara ditutup dengan pelepasan ancak ke laut sebagai simbol pengharapan atas limpahan rezeki dan perlindungan dari Allah SWT bagi seluruh masyarakat nelayan.
(Nurokais/Kais_Biro Pemalang)
Social Header
Search