Cybernewsindonesia.id || Negara - Gelombang tinggi yang melanda perairan Jembrana dalam sebulan terakhir menyebabkan puluhan perahu nelayan mengalami kerusakan. Pemerintah Kabupaten Jembrana melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyiapkan skema bantuan ganti rugi dengan memanfaatkan Belanja Tidak Terduga (BTT).
Kerusakan terparah terjadi di Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya. Sebanyak 17 perahu yang bersandar di pantai dilaporkan rusak setelah dihantam gelombang. Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Jembrana, I Made Sapta Budiarta, mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Perbekel Candikusuma untuk menindaklanjuti permohonan bantuan.
“Dari hasil koordinasi, disepakati akan dibuat proposal pengajuan bantuan untuk 17 pemilik perahu. Proposal nantinya diverifikasi kembali di lapangan sebelum diproses melalui BTT Kabupaten,” katanya, Jumat (22/8/2025).
Selain di Candikusuma, kerusakan perahu juga dilaporkan di Desa Cupel dan Banyubiru. Namun, hingga saat ini pemilik perahu di dua desa tersebut belum mengajukan permohonan bantuan. Sementara itu, bantuan sudah direalisasikan sebelumnya untuk nelayan Desa Pengambengan.
Tiga nelayan di Banjar Ketapang Muara, Desa Pengambengan, telah menerima santunan penguatan ekonomi setelah perahu mereka rusak diterjang air pasang. Bantuan yang diberikan bervariasi sesuai tingkat kerusakan, dengan nominal maksimal Rp5 juta.
Menurut Budiarta, langkah ini merupakan bentuk dukungan Pemkab Jembrana untuk memulihkan perekonomian nelayan terdampak bencana. “Kami pastikan bantuan disalurkan tepat sasaran, agar nelayan bisa segera melaut kembali,” ujarnya menegaskan.
(David)