cybernewsindonesia.id | Tegal - Pantauan awak media menemukan tumpukan material proyek yang belum digunakan di Desa Kajenengan, Kecamatan Bojong, kab. Tegal. Tumpukan material tersebut berada di jalan desa tepatnya di depan rumah Carik (sekretaris desa) yang dinilai cukup mengganggu aktivitas masyarakat.
Material yang terdiri dari berbagai jenis batu, seperti ukuran 57, 23, dan 05, diketahui telah dikirim sejak bulan Ramadan lalu. Rencananya, material ini digunakan untuk proyek pengaspalan jalan yang didanai melalui Dana Desa tahap pertama anggaran tahun 2025. Sayangnya, hingga saat ini proyek tersebut belum juga direalisasikan, dan material masih tercecer di jalan desa.
Saat dikonfirmasi, salah satu warga —yang enggan disebutkan namanya— membenarkan bahwa tumpukan material tersebut memang diperuntukkan bagi proyek pengaspalan jalan. "Material itu sudah dikirim sejak bulan puasa, tapi pekerjaannya sampai sekarang belum juga dimulai. Sedangkan di RT 03/RW 01, proyek sudah dilaksanakan bahkan sudah selesai," jelasnya.
Untuk mengonfirmasi lebih lanjut, awak media mendatangi Balai Desa Kajenengan. Kebetulan, Kepala Desa sedang berada di tempat. Dalam keterangannya, Kepala Desa menyampaikan, "Dananya belum cair, Pak. Material memang sudah datang, namun tidak mengganggu masyarakat karena lokasi itu merupakan jalan tembusan."
Saat awak media mempertanyakan mengapa material sudah dibeli sebelum dana cair dan mengingatkan bahwa saat hari raya Idul Fitri aktivitas warga cukup padat sehingga terganggu, Kepala Desa menjawab, "Itu tidak terlalu mengganggu, karena jalan tersebut bukan jalan utama," tuturnya.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan dari masyarakat terkait transparansi pengelolaan dana desa, terutama mengapa material sudah dibeli meskipun dana proyek belum cair. Situasi ini memunculkan kekhawatiran mengenai tata kelola proyek pengaspalan yang menggunakan Dana Desa.
Biro Tegal : Slamet, M. Imam (Bang Roni).
Social Header
Search