Cybernewsindonesia.id | Banyuwangi - Keberadaan PT Bumi Suksesindo (BSI) perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan emas yang beroperasi di kabupaten Banyuwangi Jawa Timur rupanya mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak.
Hal tersebut dipicu dalam beroperasi di Gunung Tumpangpitu yang terletak di dusun Pancer desa Sumberagung kecamatan Pesanggaran itu PT BSI diketahui juga menggunakan proses blasting yaitu peledakan batuan untuk memperoleh mineral atau bahan tambang lainnya.
Perhatian serius salah satunya datang dari ormas GRIB JAYA DPC Banyuwangi, yang telah berkirim surat kepada Presiden Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia untuk menghentikan operasional PT BSI di kabupaten Banyuwangi.
Karena menurut Ormas GRIB JAYA, saat proses blasting dilaksanakan akan berdampak negatif
terhadap lingkungan dan juga ekosistem laut karena gunung Tumpangpitu terletak berdekatan dengan laut selatan.
Seperti yang disampaikan Bang Yahya Ketua DPC GRIB JAYA DPC kabupaten Banyuwangi menurutnya meskipun kegiatan pertambangan dapat memberikan manfaat ekonomi, namun kegiatan ini harus dilakukan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan hak-hak masyarakat sekitar.
"Dengan latar belakang tersebut, kami DPC GRIB JAYA Kabupaten Banyuwangi, dengan ini mengajukan permohonan kepada Bapak Presiden untuk menghentikan kegiatan blasting PT BSI di area Gunung Tumpang Pitu kabupaten Banyuwangi," ungkap Bang Yahya, Rabu (10/6) malam.
Masih kata Bang Yahya, PT BSI yang melakukan blasting telah menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan ekosistem laut di sekitar Gunung Tumpang Pitu. Kegiatan ini telah menyebabkan kerusakan pada terumbu karang, mengganggu kehidupan biota laut, dan mengancam keberlangsungan hidup masyarakat sekitar yang bergantung pada laut sebagai sumber mata pencaharian.
"Apalagi disekitar lokasi proses blasting tersebut tidak jauh dari tempat wisata pulau merah, pantai mustika, Wedi Ireng dan Pantai Bedil. Sektor pariwisata mulai dahulu merupakan program unggulan dari pemerintah kabupaten Banyuwangi," imbuhnya.
Lebih lanjut Bang Yahya menyebutkan jika pihaknya sebenarnya memahami bahwa kegiatan pertambangan dapat memberikan manfaat ekonomi bagi negara dan masyarakat, namun kegiatan tersebut harus dilakukan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan hak-hak masyarakat sekitar.
"Oleh karena itu, kami meminta Bapak Presiden untuk mengambil langkah-langkah konkret untuk menghentikan kegiatan blasting PT BSI di area Gunung Tumpang Pitu dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kegiatan pertambangan yang berpotensi merusak lingkungan," tegasnya.
Dan untuk mendukung serta mendapatkan perhatian masyarakat, malam itu juga Bang Yahya beserta pengurus DPC serta anggota PAC Ormas GRIB JAYA DPC Banyuwangi telah memasang puluhan banner permintaan penghentian kegiatan blasting PT BSI kepada presiden itu khususnya diwilayah kabupaten Banyuwangi selatan yang merupakan wilayah ring satu.
"Kami sangat mengapresiasi atas kebijakan bapak presiden tentang penghentian kegiatan eksplorasi di Raja Ampat, yang telah membuktikan bahwa penghentian kegiatan pertambangan dapat dilakukan tanpa mengorbankan kepentingan ekonomi negara, kalau di Raja Ampat bisa kami yakin di Kabupaten Banyuwangi juga akan sama," tutup Bang Yahya.
(Alex/Red)
Social Header
Search