Cybernewsindonesia.id || Pemalang
19 agustus 2025 - Berawal dari mengikuti kegiatan Pramuka di lapangan karangan kelurahan Kebondalem kecamatan Pemalang kabupaten Pemalang ,di situ ketersinggungan terjadi antara guru yang menghantarkan siswanya karena terluka akibat di aniaya sesama siswa ,
menurut keterangan dari salah satu nara sumber yang kebetulan beliau juga paman dari korban menuturkan pada kami,bahwa di saat menyerahkan keponakan saya ke orang tuanya, guru yang menghantar tidak memberikan penjelasan apa apa yang sebenarnya terjadi dia hanya ngomong sama kami "bapak ibu ini anak nya minta pulang" hanya seperti itu ,tutur si paman
Kemudian si paman korban yang juga kebetulan masih satu lokasi dengan orang tua korban membeberkan lagi pada kami , saat kami bawa masuk anak lalu kami tanya dia hanya menangis seakan menahan sakit,disitu kami semua terkejut melihat darah keluar dari hidung juga di lenganya terdapat luka
bekas gigitan yang kami anggap serius ,tak pikir panjang kami bawa anak kami ke RS terdekat ungkapnya,
Kami marah dan menyayangkan kepada guru yang menghantarkan anak kami kenapa ko tidak terus terang bahwa anak kami itu terluka di lengan dan hidung ,kami pun serentak tak terima dan mendatangi sekolah tempat anak kami sekola ,di situ sambutan yang kurang mengenakan terlontar dari kata kata kepala sekolah SDN 01 Kebondalem kecamatan Pemalang kabupaten Pemalang ,yang katanya tak takut di datangi sekeluarga kebon dalem atau seindonesi sekalipun,
Di situ terjadi begitu singkat hingga kami pun terpancing karena kata kata kepala sekolah ,kami hanya ingin keadilan bukan tanggapan atau di sambut dengan bahasa tantangan oleh seorang kepala sekolah yang seharusnya menjadi panutan minimal di lingkungan sekolah tersebut ,dengan kejadian ini anak kami menjadi trauma dan tidak mau masuk sekolah lagi imbuh Mandom paman korban,
Tak sampai di situ salah satu pemperhati pendidikan dan anak Kabupaten Pemalang bapak Suripto menyayangkan dengan adanya kegaduan di SDN 01 Kebondalem yang berimbas kepada sikologis anak ,
Harapan saya sebagai pemperhati pendidikan dan pemperhati anak berkesimpulan bahwa alangkah baiknya kita para orang tua,untuk selalu menahan diri manakala terjadi menimpa sesuatuhal yang menimpa anak anak kita,untuk menahan diri tidak melakukan tindakan tindakan reflesif yang kemudian akan berdampak kerugian ke masing masing pihak,
Setelah berbagai macam mediasi yang di tempuh dari para pihak ahirnya mau berdamai duduk bareng membahas kesalah fahaman antara pihak korban dan pihak sekolah (kepala sekolah), di hari Rabu tgl 20/8/2025 pukul 12:00 di SDN 01 Kebondalem ,
Semoga dengan adanya pertemuan antara para pihak akan menjadi lebih kondusif dan para pihak tidak menuruti ego nya, sehingga anak anak kita bisa belajar lebih tenang, semoga psikologi anak anak kita tidak terpengaruh ini bisa buat pembelajaran antara para kepala sekolah dan jajaranya juga untuk para wali murid Juga tidak ada.
(Nurokais_Biro Pemalang)
Social Header
Search