Cybernewsindonesia.id l
Jembrana - Selasa,(14/10/2025) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana melalui Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Setda Kabupaten Jembrana meluncurkan program Creative Communication (CC). Program ini menjadi langkah strategis untuk memperluas jangkauan informasi publik dan menjangkau generasi digital, khususnya Gen Z.
Kepala Bagian Prokopim Jembrana, I Wayan Putra Mahardika, menyatakan bahwa CC adalah respons proaktif terhadap perubahan lanskap komunikasi. Program ini dirancang khusus untuk memassifkan penyebaran informasi terkait program dan capaian pembangunan daerah dengan cara yang lebih menarik dan relevan bagi anak muda.
"Kami menyadari bahwa pola konsumsi informasi telah bergeser, terutama di kalangan anak muda atau Gen Z yang sangat akrab dengan media sosial. Program ini adalah komitmen kami untuk tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga mengemasnya secara kreatif, interaktif, dan mudah dicerna," ujar Putra Mahardika.
Untuk mencapai tujuannya, program CC akan berfokus pada empat strategi utama, yakni pertama, Optimalisasi Konten Digital: Pemkab Jembrana akan memproduksi konten-konten singkat seperti video, infografis, dan meme edukatif yang sesuai dengan tren media sosial populer seperti Instagram, TikTok, dan YouTube.
Kedua, Keterlibatan Langsung Program ini akan mengadakan kegiatan yang melibatkan langsung Gen Z Jembrana, seperti challenge konten, talk show kreatif, atau workshop komunikasi.
Ketiga, Penggunaan Bahasa Komunikasi Adaptif: Prokopim akan memilih bahasa yang lebih santai, ringkas, dan persuasif tanpa mengurangi esensi serta akurasi informasi yang disampaikan.
Terakhir, Pemanfaatan Influencer Lokal: Kerjasama dengan tokoh muda atau kreator konten lokal Jembrana akan dilakukan untuk memperkuat penyebaran pesan.
Peluncuran program ini menandai langkah maju Prokopim Jembrana dalam mewujudkan pemerintahan yang transparan dan terhubung dengan seluruh lapisan masyarakat, khususnya generasi penerus bangsa.
"Program Creative Communication tidak hanya berorientasi pada penyampaian, tetapi juga pada penciptaan ruang partisipasi," tambah Putra Mahardika.
"Kami berharap publik menjadi paham dan turut mengambil bagian dalam proses pembangunan daerah," pungkasnya
(David)