Cybernewsindonesia.id | Jombang - Komunitas Guru Penulis Sidoarjo (KGPS) sekali lagi meluncurkan buku antologi puisi mereka yang baru. Bertajuk “Mengajar Dengan Cinta, Menulis Dengan Hati”, buku ini merupakan penerbitan yang ke-13, ditulis oleh 17 anggota KGPS dan 11 penulis tamu. Acara launching buku tersebut digelar sederhana di hall agrowisata & pendidikan, De Durian Park, Wonosalam Jombang, Minggu siang (30/11).
Selain dihadiri sekitar 20 orang anggota KGPS, juga dihadiri CEO De Durian Park yang juga Pemerhati Pendidikan dan Jurnalis Senior, Yusron Aminoellah MM, Rektor UPN (Universitas Pembangunan Nasional "Veteran” Jawa Timur, Prof. Dr. Ir. Akhmad Fauzi, MMT serta Ketua Perwakilan YPLP PGRI Jatim, Dr Dwi Retnani Sri Narwati, M.Si.
Adapun ke-17 penulis KGPS pada buku atologi puisi “Mengajar Dengan Cinta, Menulis Dengan Hati” tersebut : Arifah Ulum Permatasari, Chusnul Chotimah, Endang Kusniati, Etik Wahyuni Musih, Indrawati, Kasma Budi Rahayu, Kris Mariyono, Laili Maslikah, Nikmatus Sholicha, Nurul Ainia, Suhartatik, Sutiyah, Titin Kusminarsih, Tri Lukiningtyas, Tutut Kusmiati, Wuri Yani dan Yashinta Anggraini.
Sedangkan para penulis tamu diantaranya, Denting Kemuning (Penyair wanita), Dimas Parwati (Guru SDN), Dwi Amilia Baroro (Kepala SDN ), Endang Mastuti Rahayu (IWA UNIPA ), Imung Mulyanto (Praktisi Media), Jasmine Marcia (Siswa SMPN Prambon2 ), Jovita Ismudiyahsari, Sari Rahmayani (Guru SMAN I.Kauman Ponorogo), Wahyu Bsnjarsasri (Iwa Unipa), Wiwin Widyantari (IWA Unipa) dan Yayuk Sulistiyawati.
Dalam sambutannya, Ketua KGPS, Endang Kusniati S.Pd mengatakan, pendidik dituntut memiliki rasa cinta khususnya kepada peserta didik, dan diwujudkan dalam karya sastra-puisi. Sedangkan Yusron Aminoellah menyatakan sangat respek kepada para guru yang tergabung dalam KGPS. Ditengah kesibukan mereka yang sangat padat, masih mampu meluangkan waktunya untuk menulis karya sastra puisi dan menerbitkannya sebagai buku. Apalagi sampai edisi ke tiga belas.
Hal senada juga dikatakan Prof Dr Akhmad Fauzi yang memberikan apresiasi sangat tinggi kepada para penulis KGPS. “Menulis puisi memerlukan proses waktu dan totalitas perenungan. Dan kiprah para guru ini layak menjadi panutan generasi muda” ujar Rektor UPN Jawa Timur tersebut.
Dalam acara Bincang Santai bertema “Mengembangkan Kreasi dan Energi Guru”, jurnalis senior yang juga penulis serial sinetron “Aku Cinta Indonesia (ACI)” TVRI, Imung Mulyanto mengatakan, tantangan berat yang dihadapi dunia pendidikan sekarang adalah dunia maya, dengan segala bentuknya, antara lain medsos dan konten-konten negatif yang sangat mudah di akses anak didik. Oleh karena itu tugas para guru ialah memberikan pengarahan serta membekali peserta didik di era digital ini berlandaskan rasa cinta guna mewujudkan generasi yang memiliki kepekaan hati.
Dalam kesempatan tersebut, Imung Mulyanto, yang juga mantan Pemimpin Redaksi Arek TV Surabaya ini membacakan karya puisinya yang ikut terkumpul dalam buku antologi puisi KGPS ke-13 tersebut. Berikut salah satu potongan karya puisinya yang menarik...
_Jangan sekolah anakku !/ kalau hanya ingin pandai/ kalau kepintaran hanya untuk membodohi sesama/ karena banyak orang pintar tapi juga minteri// Jangan sekolah anakku !/ kalau hanya ingin jadi ahli strategi/ karena semua koruptor pandai berstrategi/ ahli merancang siasat agar bisa menggarong uang rakyat// Jangan sekolah anakku / kalau hanya ingin lancar berpidato/ karena para politisi dan birokrat sangat ulung berkata-kata/ sampai lupa mensejahterakan rakyat.
(Redho)